"Selain daun tembakau, Kabupaten Kudus erat kaitannya dengan Menara Kudus yang merupakan simbol perjalanan dakwah Sunan Kudus atau Syekh Ja’far Shadiq, dalam mensyiarkan ajaran Islam di daerah ini dan sekitarnya."
"Begitu melekatnya kedua simbol tersebut dengan Kota Kudus, menginspirasi sejumlah desainer batik di Kudus untuk menuangkan simbol tersebut pada batik yang diproduksinya.
“Ciri khas dari Kudus yakni Daun Tembakau dan Menara Kudus, menjadikan motif tersebut banyak dicari oleh konsumen,” kata Yuli Astuti pelopor Batik Kudus.
"Meskipun demikian, ternyata batik Kudus tidak selalu menyertakan simbol Menara Kudus ataupun Daun Tembakau. “Di Kudus, terdapat banyak tempat yang menginspirasi. Salah satunya adalah Gunung Muria, yang menjadi ciri khas dari tempat tersebut adalah Parijoto. Sehingga terbentuklah motif Parijoto"
Anda tidak akan menyangka, jika Batik Kudus ada yang bermotif Legenda Bulusan. Dalam batik tersebut merekam secara jelas sejarah asal-usul Desa Bulusan yang begitu legendaris bagi masyarakat Kudus.
“Selain Legenda Bulusan, Batik Kudus memiliki motif Kapal Kandas yang menceritakan Kapal Dampo Awang milik Sampokong yang kandas di Gunung Muria. Ada juga motif Macan Muria yang terinspirasi dari wujud penjaga alam di Gunung Muria,”
"Tak hanya itu, terdapat pula motif Pakis Haji yang merupakan tanaman yang diyakini oleh masyarakat sekitar Gunung Muria dapat digunakan sebagai pengusir tikus. Motif Gajah Purba Pati Ayam, yang diilhami dari banyaknya penemuan gajah purbakala di Desa Pati Ayam."
“Kota Kudus erat kaitannya dengan perusahaan rokok, hingga menginspirasi terciptanya motif Cerita Rakyat Kretek. Motif tersebut menceritakan tentang proses pembuatan rokok tradisional yang ada di Kudus,”
